Skip to main content

PESONA KEINDAHAN PULAU BELITUNG _ HARI KE 2 //

HARI KE-2

Foto di depan Pantai Tanjung Kelayang //
Hari ke-2 atau hari minggu. Tujuan utama kami datang ke Belitung adalah untuk menikmati keindahan alam dan juga pantainya yang enggak akan bisa gw temukan selama di Jakarta dan pastinya instagramable banget, lumayan kan untuk stock foto di instagram... Kami start dari pagi jam 07.00 agar bisa kunjungi banyak lokasi, destinasi yang kita kunjungi pertama adalah Pantai Tanjung Kelayang pantai ini ibaratnya adalah starting point kalian kalau mau nyebrang ke Pantai Lengkuas, dan Pantai Tanjung Tinggi, Pantai yang lainnya bisa dikunjungi menggunakan mobil. Kami sewa mini boat dengan harga IDR400.000 seharian untuk kami ber7, harga tersebut sudah kami tawar dari harga 500rb jadi lumayan lah irit 100rb. Oh iya harga tersebut ternyata belum termasuk jaket pelampung kalau mau sewa lagi kena charge IDR20.000 (aneh juga sih sewa kapal tapi enggk include jaket pelampung), kami memutuskan untuk tidak sewa pelampung and we almost dead for that karena air laut yang lumayan ombang ambing haha. Saran gw kalau mau sewa mini boat harus datang pagi hari karena kalau sudah di atas jam 10-11 siang para nahkoda kapal males untuk nyebrang pulau karena kondisi angin laut dan ombak yang gak bagus katanya, dan juga kalau udah jam 9siang udah mulai banyak orang yang dateng yang ikut tour bisa rame sendiri susah untuk dapet spot photo bagus, jadi saran gw mending dateng pagi.

Pantai Lengkuas, masih pagi gw masih ngantuk //
Dari Tanjung Kelayang kita nyebrang menuju Pantai Lengkuas yang terkenal akan Mercusuar dan batu batu karang besarnya kurang lebih memakan waktu 20 menit, sayangnya saat kami tiba di Lengkuas kami tidak di perbolehkan untuk menaiki mercusuar karena alasan tangga di bagian lantai atas agak goyang jadi untuk sementara Mercusuar nya di tutup. yah apa boleh buat cuman bisa foto dari luar aja gak bisa dari atas, padahal kalau bisa naik kita bisa lihat keindahan pantai Lengkuas dari atas. Mumpung saat itu masih belum banyak pengunjung yang dateng jadi kita manfaatkan dengan foto di laut dan batu karang indah, setelah kita sudah puas lalu kami melanjutkan penyebrangan kami menuju Pantai Tanjung Tinggi. Pantai Tanjung Tinggi ini adalah pantai yang dikelilingi oleh hutan belantara serta didalamnya memiliki salah satu spot yang asik untuk berenang dengan air laut hijaunya dan dikelilingi oleh batu batu karang yang super besar, menarik kan! Tetapi perjalanan masuk kedalamnya lumayan terjal dan licin, tidak disarankan membawa anak kecil untuk masuk kedalam.

Pulau Tanjung Tinggi, spot asik untuk nyebur cing //

Ini dia nih spot asiknya untuk nyebur main air //
Karena kami masih banyak tujuan yang harus kami singgahi, sayangnya kami tidak lama menikmati keindahan Pantai Tanjung Tinggi ini. Rasanya berat sekali meninggalkan pulau kecil indah yang dikelilingi hutan dan batu batu karang besar, rasanya seperti surga kecil yang ada di Bumi. Kadang gw suka berfikir, kenapa Tuhan membuat alam yang indah ini kalau kita malah lupa untuk menjaga dan merawatnya , seharusnya kita harus lebih banyak bersyukur lagi dengan apa yang ada disekitar kita bukan malah merusaknya.

Rasanya masih kurang main di lautnya masih belum puas, karena pada dasarnya manusia gak akan pernah puas haha. So salah satu tempat yang paling gw tunggu tunggu juga di Belitung yaitu Pantai Laskar Pelangi. Jaraknya tidak terlalu jauh dari area meeting point kami pertama di Pantai Tanjung Kelayang, kurang lebih hanya memakan waktu 30menit perjalanan menggunakan mobil, dan selama di perjalanan kami disuguhi dengan pemandangan pantai yang indah indah banget rasanya ingin menepi dan main lagi di pantai. 

Mendayung jauh dari pesisir pantai Laskar Pelangi //
Sesampainya kami di Pantai Laskar Pelangi ternyata pantainya sudah ramai pengunjung dari berbagai macam daerah tampaknya, dan disepanjang pantai sudah banyak penyewaan perahu karet dan berbagai macam jenis floatis, oh iya untuk harga tidak terlalu mahal kok untuk sewa satu floatis harganya IDR25.000, dan untuk perahu karet dikenakan harga IDR70.000(Floatis : ban kekinian untuk santai saat di pantai). Karena cuaca sedang tidak bersahabat saat itu jadi tanpa banyak pikir lagi kita langsung sewa perahu karet dan floatis tanpa menyewa safety vest (lagi lagi gak sewa pelampung), langsung lah kita dayung perahu ketengah laut menjauh dari keramaian orang orang di pinggir pantai. Sebenernya gw ada cerita menegangkan saat mengambil foto diatas, sebelum cerita berlanjut gw mau ucapin special thanks banget untuk teman gw Arini yang udah ambil foto bagus ini dari tengah laut menggunakan Floatis, tanpa pelampung, dan tidak bisa berenang hahaha cukup menegangkan ditambah dengan dramanya.

Ternyata ngedayung perahu itu tidak segampang kaya di film  yang pernah gw tonton, harus ekstra tenaga dan dibutuhkan kekompakan dengan teman, kalau tidak seirama dayungnya malah muter muter aja ditempat. Kalau kalian bisa lihat langit dibelakang kami itu sudah mulai gelap sedangkan kami masih asik foto di tengah laut demi mendapatkan hasil yang oke untuk instagram (yang kaya gini jangan ditiru nih bisa bahaya cing). Gw baru sadar kalau cuman kami yang masih berada di tengah laut saat itu, sudah 3x life guard menegur kami untuk segera kembali ke Pantai karena cuaca yang semakin buruk, kilat dan petir sudah dimana mana serta awan juga sudah semakin gelap. Jarak kami dengan pantai lumayan jauh, bergegas lah gw dan Kenjrot ngedayung dengan sekuat tenaga (anjir gw selalu ketawa sendiri kalau inget bagian ini) yang lain bantu dengan doa, karena gw juga udah mulai kewalahan untuk ngedayung dan belum sampe juga ke pantai, dengan inisiatif nya yang lain ikut ngedayung menggunakan tangan tangan mereka dengan ekspresi panik (sebenernya gak terlalu ngaruh juga sih cuman yaudah lah yah). Karena kekompakan dan ke Solid an team kami akhirnya bisa sampai juga ke pantai dengan selamat tanpa meninggalkan teman kami yang menggunakan floaties dibelakang.

Foto dari Google, ini suasana RM Batu Garuda //

Sudah lelah juga kami ngedayung perahu ternyata gak enak cing... capek... gak ngebayangin gw film Cast Away si Tom Hanks yang terdampar di pulau dan harus ngedayung perahunya untuk sampai ke laut capenya udah kaya apaan tau yah. Karena udah hampir seharian  juga gw main dilaut, ditambah tangan udah pegel, kebetulan perut udah laper tak tertahankan lanjut lah kita mandi, bebersih dan lanjut pindah lokasi untuk hunting makanan terutama SEAFOOD Belitong yang enak dan murah!!! Setelah nanya orang setempat ada tempat makan seafood dekat situ yang enak dan di pinggir pantai, tanpa banyak pikir karena perut udah lapar langsung kita gas kesana. Rumah Makan Batu Garuda nama tempat seafood yang sudah lama terkenal enak dan murah di Belitung, serta lokasinya tidak jauh dari pantai Laskar Pelangi. Sayangnya ketika kami sampai dilokasi hujan deras pun turun dan kami tidak bisa makan sambil menikmati pemandangan pantai dengan  warna blue turqoise nya, tapi penyesalan itu terbayar dengan memakan seafood hangat dan nikmat ditengah hujan deras.. haduuh gak bisa di bayangin lagi sih gimana nikmatnya.. 
gw ngetiknya ini sampe pengen gojekin seafood terdekat saking pengen seafood lagi.
Harga murah bikin kami khilaf pesen banyak menu tanpa memikirkan harga karena murah banget cing! kalian kalau ke Belitung WAJIB coba Seafood nya RM Batu Garuda sih... kapan lagi makan mewah tapi murah!

Foto di Replika SD Muhammadiyah Gantong //
Jam sudah menunjukan pukul 15.25 waktu setempat, masih ada beberapa list lagi yang harus kami kunjungi seperti SD Muhammadiyah Gantong, dan Museum Kata Andrea Hirata namun hujan masih belum kunjung reda ditambah jarak dari lokasi kami makan menuju Gantong lumayan jauh sekitar 2 jam perjalanan berharap dijalan hujan bisa reda. Sayang banget kan kalau jauh jauh ke Belitong tapi gak sempet lihat replika Sd Muhammadiyah yang sudah jadi destinasi WAJIB kalau ke Belitong. Kami menikmati perjalanan 2 jam kami menuju Gantong dengan melihat pemandangan hutan, pantai, dan rumah rumah desa yang jarang bisa kami ditemui di Jakarta. Tidak ada Pombensin besar satupun sepanjang perjalanan kami menuju Gantong, yang ada hanya bensin eceran dan itu juga kalau sudah dekat dengan kota, jadi kalau bisa bensin sudah terisi full sebelum melakukan perjalan jauh.

Sesampainya kami di Sd Muhammadiyah hujan sudah reda namun cuaca mulai gelap sudah hampir magrib jadi kami memanfaatkan waktu yang singkat itu dengan foto bersama mengabadikan setiap moment perjalanan kami. Tiba tiba inget sudah 12 tahun gw meninggalkan bangku SD yang membosankan, karena pengalaman Sd gw gak begitu menarik untuk di ceritakan. Berbeda dengan mereka murid murid Sd Muhammadiyah ini yang sekolah 9 tahun bersama tanpa ada teman baru, serta suasana sekolah yang begitu saja, namun mereka punya banyak cerita menarik yang mereka miliki selama 9 tahun itu. Dan gw harus lebih bersyukur lagi dengan apa yang gw alami ketika Sd yang ternyata jaman gw Sd semuanya serba cukup, berbeda dengan mereka yang harus belajar dengan apa yang ada di sekitar. 

Sayangnya kami tidak sempat mengunjungi Museum Kata Andrea Hirata karena sudah malam, dan juga lokasi Manggar yang lumayan jauh dari Gantong jadi kami memutuskan untuk langsung kembali dan mencari makan malam di daerah Kota Tanjung Pandan daerah penginapan kami.

Lanjut ke halaman selanjutnya yah untuk cerita hari ke 3, biar gak penasaran hari 3 ada kejadian apa lagi. Semoga belum bosen baca blog gw yah...

Comments

Popular posts from this blog

PENGALAMAN STAY DI RED DISTRICT SINGAPUR //

Pasti pada penasaran yah sama ceritanya... ada yang udah pernah nginep di tempat pelacuran belum? kalau gw udah dong! ( bangga haha) ini bener bener tempat esek esek yah bukan hostel yang ada di Red District Singapur (Geylang sector 8), dari namanya jalannya aja udah gak enak banget kan di denger. Tapi ini pengalaman pertama gw saat traveling ke luar negeri bareng temen, dengan belum ada pengalaman sama sekali soal traveling alias modal nekat aja sih. Iya ini pengalaman gw traveling pertama kali saat kelas 3 SMA ( 2010 ), belum ada AIRBnB , AGODA , apalagi  TRAVELOKA ... dan waktu itu gw juga belum ngerti booking online cing jadi modal nekat aja langsung kesana. Sekarang sih apa apa udah gampang lah mau booking udah bisa online semua, dan banyak berbagai macam promo kan dimana mana. Jadi gak ada lagi alasan lu gak bisa jalan jalan. " tapi kan jalan jalan itu mahal, tiket pesawatnya, nginep nya, makan nya, gimana dong? " Simple sih gw jaman SMA udah bisa traveling send

PESONA KEINDAHAN PULAU BELITUNG _ HARI KE 3 //

HARI KE-3 Kami menyebutnya secret Beach Belitung // Senin, tidak banyak yang kami kunjungi di hari terakhir ini, tapi kami bisa sombong sedikit dengan bisa menikmati hari senin sambil bermain dengan alam bebas, tanpa harus terjebak di dalam ruangan kotak yang dibatasi dengan sekat. Sayangnya Uki enggak bisa menikmati hari terakhir di Belitung bersama kami, karena pagi harinya dia sudah harus pulang duluan ke Jakarta. 3 hari itu rasanya cepet banget berakhir kalau lagi liburan, berbeda kalau dikantor 1 hari aja pasti berasa lama banget, kenapa yah? ada yang tau gak kenapa? kalau ada yang tau tolong email ke gw secepatnya yah penasaran soalnya. Rasanya hari terakhir ini ingin dipuas puasin santai di Pantai sampai warna kulit berubah eksotis, padahal sebelum main ke Belitung kulit juga udah coklat eksotis sih. Mie Atep, mienya mantep wajib dicoba! // Gw enggak mau hari terakhir dihabiskan dengan santai di hotel, jadi jam 9 pagi kami langsung check out dan berlanjut ke kot

MENELUSURI RAMKHAMHAENG MUSLIM AREA THAILAND //

Memulai produktif lagi dengan mengisi Blog ini, padahal lagi lumayan banyak kerjaan juga tapi yaudahlah daripada pusing kerjaan melulu mending disisipin sambil nge-blog lagi, entah kesambet apa juga enggak tau... bawaannya ingin update cerita lagi share pengalaman ke para pembaca lainnya. Ini adalah kali ke2 saya mengunjungi Bangkok setelah yang pertama waktu awal lulus kuliah sekitar tahun 2014 lalu dan sekarang 2018, sudah sekitar 4 tahunan yah... dan Bangkok benar benar berubah banget sih dari segi tata kota, jalanan, hingga kulinernya, dan  banyak konstruksi dimana mana... mungkin juga karena Bangkok seperti Jakarta yang sedang di tahap berkembang. Kalau ngomongin tentang Bangkok yah enggak jauh jauh dari Cathuchak, Transgender, dan juga Street Food nya juara lah untuk jajanan nya disini enak enak dan murah. Tapi untuk saya pribadi mencari jajanan atau makanan halal disini lumayan susah, saya lebih memilih mencari makanan di area dekat Masjid atau mencari penjual yang